Berbagi ceria dimana saja - 3
Saya stop di muka pintu kamar Hari, entahlah seakan ada yang meredamku, kelihatannya saya belum siap untuk bercinta di depan lelaki lain, tetapi Piter menyambutku dengan senyuman kemenangan, ia menuntunku ke tempat tidur diiringi Hari yang telah kenakan celana pendeknya, ia langsung duduk di sofa di ujung kamar sesudah menghidupkan lampu dengan terangnya, seakan ingin lihat secara jelas bagaimana sobatnya memuaskanku atau ingin lihat bagaimana saya layani lelaki lain.
Piter langsung menanggalkan baju hanya satu penutup badanku, sekarang saya telanjang di depan dua lelaki, tidak pernah saya alami hal ini, kembali lagi rasa gugup membuntutiku.
"Nah ini baru benar, tidak rugi dibelain terbang dari Jakarta" komentarnya sekejap lihat badanku yang telanjang duduk di pinggir tempat tidur.
Ia duduk disebelahku, dielusnya punggungku, celotehan pujian terucap setiap saat tangannya berubah ke sisi lain badanku. Tangannya mulai menelusuri ke-2 buah bukit di dada, diremasnya dengan gemas sekalian menciumi pipi serta leherku, saya menggelinjang geli.
Dengan cara reflek tanganku menjamah selangkangannya, kubuka resliting celananya serta kususupkan tanganku ke, langsung masuk dibalik celana dalamnya, ada perasaan aneh saat tanganku sukses mendapatkan kejantanannya, rupanya semakin lebih pendek dari punyai Hari yang memiliki ukuran sedang itu, walau besarnya hampir serupa, kemungkinan segenggaman telah hilang walau sebenarnya telah keras menegang.
Saya menggeser badanku ke bawah, berlutut antara ke-2 kakinya, tidak kuhiraukan dinginnya lantai kamar yang menyerang, kulepas celananya bertepatan dengan ia melepas kaos serta jaketnya. Saat kutarik turun celana dalamnya, mencuatlah kejantanannya, hamper tentang mukaku, kugenggam serta kuremas remas, demikian kecil rasa-rasanya hingga tidak ada tersisa dalam pegangan tanganku, dapat dipikirkan sebesar pisang emas yang manis serta mungil. Tidak kupedulikan ukuran penis di genggamanku, selekasnya kucium serta kujilati penisnya, tidak ada aroma sperma, bermakna ia memang tidak pernah lakukan dengan ceweknya barusan, kukulum serta kulumat habis sampai pangkalnya, bukan permasalahan besar buatku untuk melumat penis seukuran ini.
Piter mulai mendesis waktu kocokanku semakin cepat, berkali-kali ia beri pujian permainan oralku yang menurutnya the best, ditambah lagi saat lidahku telusuri semua wilayah peka di selangkangannya. Ditariknya badanku naik, saya duduk dipangkuannya sekalian beradu lidah, tangannya menggerayang di dadaku, terus turun sampai ke vagina, dua jemari masuk tetapi cepat ditariknya lagi, kemungkinan ia merasai sperma Hari yang masih tetap berada di dalam. Ia merebahkan diri sekalian menarik badanku dalam pelukannya, kamipun sama-sama bergumul penuh nafsu di atas tempat tidur, bergulingan serta sama-sama memagut. Putting serta ke-2 bukitku dikulum serta dilumat dengan gemas, mukanya ditanam serta dijepitkan antara ke-2 payudaraku.
Kugenggam erat serta kukocok kejantanannya, kusapukan ke bibir vaginaku tetapi ia menampik serta berdiri ke arah traveling bag-nya, ternyata ia ambil kondom serta diberikan padaku. Dengan pergerakan mulut tanpa ada kesusahan kukenakan kondom bergerigi serta berassesoris itu ke penisnya. Sekarang ia tidak menampik waktu kubimbing masuk liang kenikmatanku, vaginaku yang semenjak sore telah di-obok obok penis Hari yang jauh semakin besar, sekarang terasanya demikian gampang ditembus.
Piter menelungkupkan badannya di atasku, kami sama-sama berangkulan rapat, bibir kami kembali lagi sama-sama melumat bersamaan dengan pergerakan pantatnya naik turun, penisnya telah keluar masuk vaginaku semakin cepat, sekarang baru berasa impak gerigi serta assesoris yang demikian nikmat menggesek gesek dinding vaginaku, ditambah lagi saat mutiara di pangkal kondom tentang klitorisku, membuatku mulai mendesis nikmat, rupanya tidak dipengaruhi oleh ukuran penisnya.
Kelihatannya dia paham bagaimana bermain dengan kondomnya, sering ia masukkan dalam dalam lalu mendesak kuat selanjutnya menggoyang goyangkan pantatnya, kontan saja saya mendesah nikmat tidak ketahan, badanku menggeliat enak waktu mutiara mutiara itu bergerak liar menggesek klitorisku, ini pengalaman baru buatku yang tidak pernah kualami.
Desahanku makin keras, terlupa telah kehadiran Hari di sudut ruang sedang melihat permainan kami. Bunyi kecipuk cairan vagina serta sperma Hari jelas terdengar waktu Piter mengocokku keras, kupeluk badannya yang telah mulai berkeringat, desahan kami sama-sama bersahutan. Sekilas kulihat Hari rupanya telah telanjang, memperhatikan kami sekalian meremas remas penisnya, saya telah tidak hiraukan lagi, toh ia telah menyerahkanku ke Piter.
Kami berubah ke tempat dogie, ia menyetubuhiku dari belakang, kugeser badanku pas menghadap Hari, tanpa ada kusadari dengan cara demonstratif ingin kutunjukkan pada Hari inilah caraku layani lelaki lain. Rupanya tempat dari belakang tidak senikmat dari depan, kemungkinan sebab mutiara mutiara itu tidak dapat tentang klitorisku, makin cepat Piter mengocokku, terasanya cuma berlarian di vaginaku.
Tanpa ada permisi, kutarik keluar penisnya, kudorong ia celentang di tempat tidur, saya ambil tempat di atas. Pinggulku langsung bergoyang gesit demikian penisnya tertancap ke, dengan tempat ini saya dapat bebas cari tempat pojok yang kurasakan paling nikmat, dimana mutiara mutiara itu dapat menggesek serta bergerak liar pada klitoris. Saya betul-betul terlena sampai tersadarkan saat kurasakan pelukan serta remasan buah dada dari belakang, rupanya Hari telah ada dibelakangku.
"Kamu memang membuatku tidak tahan serta saya betul-betul cemburu" bisiknya sekalian menciumi telinga serta tengkukku.
Pergerakanku terusik ciumannya, sekejap saya stop, fokusku terpecah di antara Piter di bawah serta Hari di atas, ditambah lagi Piter tidak ingin pergerakanku berhenti, sekarang ia yang mengocokku dari bawah, benar-benar saya dibuatnya kerepotan mendapatkan rangsangan dari dua arah yang lain, badankupun menggeliat tidak karuan serta meledaklah jeritanku, entahlah jeritan kesenangan atau kegelian, yang pasti sama-sama nikmatnya.
Beberapa waktu kulalui dengan semua "Kewalahan", dikeroyok 2 orang sekaligus juga yang keduanya sama tidak ingin mengalah, masing masing ingin menunjukkan dialah yang paling baik, mengakibatkan saya yang menjadi korban tempat pembuktian mereka. Tidak pernah kualami keroyokan jenis ini, rupanya cukup menyusahkan, ditambah lagi ada tuntutan untuk memberi kepuasan mereka berdua, ini pengalaman baru buatku.
Perlahan-lahan saya bisa mulai sesuaikan dengan ke-2 rangsangan yang ada, pinggulku bisa mulai bergoyang sambil berciuman dengan Hari. Baru saat ini kurasakan sensasi yang hebat bermain bertiga, umumnya akulah yang mengeroyok lelaki, sekarang saya dikeroyok lelaki, pengalaman pertama yang tidak sempat terbersit dalam fantasiku sekalinya. Serta saat Hari bergerak ke depanku, menyodorkan kejantanannya di waktu saya masih di atas Piter, tanpa ada sangsi selekasnya kulumat serta kukulum dengan bibirku, sensasinya benar-benar mengagumkan mendapatkan kocokan atas bawah sekaligus juga, ditambah lagi mutiara itu tetap menggesek klitoris dengan liar tanpa ada ampun.
Kemungkinan sebab sensasi yang terlalu berlebih, saya tidak dapat meredam semakin lama lagi, serta meledaklah pekikan orgasme tidak dapat kubendung, selekasnya kukeluarkan penis Hari dari mulutku, takut tergigit tanpa ada menyengaja, bertukar dengan kocokan tangan yang cepat. Badanku menegang dalam remasan Piter yang malah semakin tingkatkan tempo kocokannya di vagina. Hari memaksa masukkan penisnya kembali pada mulutku tetapi saya menampik, cuma kusapukan ke mukaku. Pekikan orgasme terdengar kembali, kesempatan ini dari Piter, kurasakan denyutan benar-benar kuat di vaginaku membuat saya ikut-ikutan menjerit nikmat serta kuremas semakin kuat penis di genggamanku.
Badanku langsung lemas serta terkulai dalam dekapan Piter langsung menyambutku dengan pelukan, napas kami bersatu dalam pacuan tidak memiliki irama, kurasakan penis Piter telah lepas dari liangku. Hari yang kutinggalkan sekejap rupanya telah berubah antara kaki kami, saya melihat protes waktu kurasakan penisnya menyapu vaginaku.
"Har, pleass saya istirahat dahulu" saya menghiba, tetapi ia menyodokkan penisnya untuk jawabannya.
Edan ia, masak ingin menyetubuhiku dari belakang waktu saya masih juga dalam pelukan teman dekatnya, pikirku.
Kembali lagi saya terdongak merasai penisnya yang menerobos masuk isi liang basah kenikmatanku, berasa nikmat yang aneh sesudah merasai penis Piter, walau sebenarnya sejam lalu penis itu sudah meng-aduk aduk vaginaku tetapi kesempatan ini lain rasa-rasanya, saya diselimuti sensasi yang erotis, dalam tempo kurang semenit kurasakan 2 penis yang lain, umumnya ini kualami dalam periode seputar satu jam, tetapi ini dengan cara simultan, akupun mendesah serta menggeliat dalam pelukan Piter yang makin erat mendekapku.
Saya tidak menduga benar-benar jika demikian nikmat bercinta keroyokan semacam ini, walau memerlukan stamina yang semakin, pantesan banyak lelaki yang ingin dikeroyok serta diladeni 2 atau bisa lebih cewek sekaligus juga. Penis Hari semakin dalam serta cepat menusuk di vaginaku, akupun tidak ingin terbawa semakin lama dalam irama permainannya, karena itu kuangkat badanku melepas diri dari pelukan Piter, tempat badanku seperti merayap, serta akupun dapat menyeimbangi irama kocokannya dengan ikut-ikutan menggoyahkan pantatku.
Rupanya tempat badanku membuat Piter bertambah bebas berkreatifitas, buah dadaku yang bergoyang goyang indah sebab kocokan Hari langsung mendapatkan kuluman darinya, saya menjerit terkejut tidak menduga mendapatkan rangsangan sekaligus juga semacam ini, desahanku kembali lagi penuhi kamar dingin yang telah membara terbakar nafsu kami. Berkali-kali kuluman Piter lepas waktu Hari menyodokku keras, tetapi dengan sabar ia mendapatkan serta mengulumnya lagi.
Piter menggeser badannya keluar dari kungkunganku, ia duduk selonjor, penisnya pas di mukaku, selekasnya kuraih, kulepas kondomnya serta kumasukkan ke mulutku, tidak kuhiraukan lagi aroma sperma yang menyerang. Walau kocokan Hari cukup keras menghajar vaginaku, tetapi dengan ukuran penis Piter yang mini saya masih dapat mempermainkannya dengan mulut serta lidahku, fokusku telah mulai terlatih terdiri antara dua kesenangan.
Terlintas kebanggaan dapat membuat dua lelaki mengeluh kesenangan dalam tempo bertepatan, pergerakanku kepala serta pantatku makin liar, saya ingin mengatur permainan ini walau dikeroyok, desahan kami bertiga sama-sama bersautan membuat simponi nafsu yang indah. Hari memang type lelaki pencinta seks, belumlah ada sinyal tanda ia selekasnya akhiri, malah Piterlah yang untuk ke-2 kalinya meraih orgasme terlebih dulu. Kumasukkan semua penisnya waktu kulihat sinyal tanda orgasme darinya, karena itu keluarlah sperma yang sedikit, kemungkinan cuma tetesan tetesan tersisa yang ada, penisnya berdenyut loyo dalam mulutku, Piter yang tidak menduga memperoleh servis semacam itu berteriak terkejut, ditambah lagi waktu kupermainkan lidahku di penisnya yang sedang berdenyut.
Kocokan Hari tidak menyusut ditambah lagi stop, malah ia lalu mintaku celentang, serta kamipun kembali lagi bercinta one on one semakin bernafsu walau sensasinya tidak menaklukkan two in one. Gantian Piter yang melihat kami disampingku, sekalian tangannya menyeka serta meremas buah dadaku. Waktu kujepit pinggang Hari dengan ke-2 kakiku sampai penisnya semakin dalam
melesak, Piter membimbing tanganku ke penisnya yang lemas lunglai, kuremas remas sekalian merasai kocokan Hari yang semakin tidak teratur. Saya cuma jaga agar tidak orgasme terlebih dulu, jika ini berlangsung karena itu semua ototku langsung lemas serta tidak dapat lagi meneruskan permainan yang menyenangkan ini, kuingin mereguk kesenangan lebih dari pada mereka berdua, begitu sayang untuk ditinggalkan secara cepat, walau sebetulnya telah lumayan lama berjalan, tetapi kelihatannya tidak ada kata senang.
Saya harus kagum pada situasi Piter, walau penisnya kecil tetapi demikian cepat recovery, tidak lama dalam genggamanku ia bisa tegak kembali lagi, siap tempur. Ia turun dari tempat tidur, mengeluakan kondom yang memiliki bentuk tidak sama dengan awalnya, ada seperti kepala anjing di ujung serta rambut rambut pada pangkalnya, dari pengalamanku bentuk kondom benar-benar sangat banyak macamnya, sebetulnya kesemua itu cuma untuk memberi kepuasan kaum hawa, ternyata ia telah menyiapkan segala hal, tinggal menanti gantian. Ternyata ia tak perlu menanti kelamaan saat Hari memberikannya peluang sebelum ia orgasme, saya
tahu trick ia, tentu mau orgasme karena itu buru buru mengambil keluar, saya cuma tersenyum lihat kelakuannya.
Penis besar bertukar penis kecil berkondom unik isi vaginaku, tidak kurasakan ke-unikan waktu Piter menggerakkan masuk penisnya, biasa saja, tetapi demikian semua penisnya masuk semua baru kurasakan kepala anjingnya menyerang vagian dalam vagina serta bulu bulunya menggelitik klitoris. Saat ia mulai mengocok, baru kurasakan sensasi kekhasan yang sebenarnya
yang membuatku mendesah kelojotan dalam kesenangan. Hari duduk di pinggir tempat tidur sekalian menyeka usap buah dadaku, membuatku makin terbakar birahi, ditambah lagi waktu ia mengulum serta lidahnya menari nari di putingku.
Bersambung.... Artikel Berkaitan